Warung Dekat Rumah
“Jeeeeen!” Ibu teriak-teriak dari luar, “Jeeeeniiipeeer!”
“Apa Ibundaaa?”
“Beliin Garem ke warung Ceu Engkor dong!” tangannya memberikan uang lima ribuan
“Buu, Jeni udah SMA, malu kalau cuma disuruh beli Garem!”
“Iiih amit-amit ai kamu meni olo-olo! (manja)” Ibu memaksa menaruh uang di tanganku, “Nih, cepet!”
“Buuu, ih, malu atuh Buuu!”
“Jeeeenipeer! kamu mau makan pake nasi aja nggak ada lauknya? atau mau makan pake Tarasi aja? Haaaah?!”
“Iyaaa atuh, Bu! Iyaa!”
“Sook! gitu atuh! cepetan ya! nanti masakan Ibu keburu gosong.”
“Buu! kembaliannya buat Jeni ya?”
“Heuh! ceunah malu udah SMA!”
“Iya minta atuh Bu dua ribu lagi, Bu!” Aku pengen jajan sekalian, soalnya malu kalau cuma beli garem, “Pengen beli Iceu Juiceu, Ibuu!”
“Euh aya-aya wae! (ada-ada aja!) nih!” Ibu memberikan aku uang dua puluh ribu
“Kenapa banyak pisan uangnya?”
“Pulangnya sekalian beliin Ibu Juiceu Alpuket, ya!”
“Bilang aja dari tadi nyuruh beli Jus! ah Ibu mah modus heula (dulu) kudu (harus) sagala meuli (beli) Uyah (Garem)!”
“Buruuukeuun (ceepeeet) Jeeen!”
“Enyaaaa (Iyaa) Ibundaaaa!”
Bandung, 2020