Untukmu yang Tidak Bisa Mudik (2)

Sarah N Aini
1 min readMay 8, 2021

--

Ini tahun kedua larangan mudik, tahun kedua lebaran via video call,
tahun-tahun yang berat, ya?
tahun-tahun yang membuat air mata lebih banyak keluar, sahur hari pertama ke hari selanjutnya dengan harapan hari raya di kampung halaman, sirna sudah.

Pertengahan ramadan lalu, sinar rembulan seolah menjajikan sesuatu yang lebih baik lagi tahun ini, menjanjikan senyuman lebih lebar dari sekadar hari ini melihat bulan yang benderang, tarawih ke masjid lagi, bisa bertemu teman lagi saat buka puasa, tapi ternyata rembulan di pertengahan ramadan juga tetap diam. Entah apa yang bisa dijanjikannya, mungkin hanya kita yang penuh dengan harapan seolah dijanjikan?

Lebaran di perantauan melihat kaki-kaki pedagang tua dengan ringkih mendorong gerobaknya, menunggu pembeli sejak matahari terbenam hingga menjelang tengah malam, menunggu saja tanpa harapan pada siapa-siapa. Menunggu saja karena yakin suatu janji, bahwa rezeki sudah pasti menghampiri, walau entah kapan, mencoba saja peruntungan dan yakin setiap hari, karena siapa tahu, ini adalah harinya.

Ke manapun kita kelak melangkah, suatu janji yang pasti bahwa kita akan pulang, entah kapan. Siapkan saja bekal terbaik, agar pulang dengan keadaan yang sangat sangat baik.

https://images.app.goo.gl/dN9AkVyABj2XUh35A

26 Ramadan 1442 H / 8 Mei 2021

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet