Seseorang yang Berbicara dengan Dirinya Sendiri

Sarah N Aini
2 min readFeb 24, 2019

--

Seseorang itu membuka-buka halaman instagram dengan kesal. Lalu mengumpat kenapa hidupnya tak sebaik mereka.

“Gila, ini benar-benar sudah membuatku tak waras! seolah apapun yang orang posting di sini untuk menunjukkan kalau hidup mereka asik dan bahagia, sedang oranglain tidak. Menyebalkan!”

Kemudian karena bosan, dia menaruh telepon selulernya lalu melamun. Dia memikirkan betapa cerita teman-temannya kemarin saat di sekolah begitu menyenangkan.

“Kenapa sih mereka beruntung sekali! kenapa Tuhan tak adil!”

Apalagi cita-cita mereka yang sudah jelas akan ke mana setelah lulus sekolah nanti.

“Aku ingin juga seperti dia, bisa lanjut sekolah ke tempat favorit! aku mana ada biaya. Hidup memang tak adil!”

“Aku sama sekali tak pernah dapat kenikmatan di dunia ini.”

Dia mengeluh hingga akhirnya ia memutuskan untuk makan agar kesalnya hilang. Namun seseorang itu sakit perut dan harus buang air besar karena terlalu banyak makan.

“Duh, siapa sih di dalam?”

Dia mengetuk pintu kamar mandi yang dikunci di dalam.

“Oh kakak! kaaaak, cepat kak! aku udah nggak tahan!”

Aku menunggu sudah lima menit dan rasanya ingin mati. Perutku sakit dan kotoran ini rasanya sudah mau keluar saja.

Akhirnya kakakku keluar sambil marah-marah, karena aku sudah terkentut-kentut mengeluarkan bau.

Aku akhirnya lega ketika sudah buang air. Aku merasa menjadi orang paling bahagia di dunia ini karena bisa lepas dari kesusahan menahan buang air.

Namun aku lupa, kalau itu adalah bentuk keadilan Tuhan. Bagaimana kalau anusku tak berfungsi dengan baik? atau bagaimana kalau ususku rusak dan tak bisa bekerja? aku seharusnya masih bisa bersyukur karena masih bisa buang air dengan lancar.

Aku terlalu lancang pada Tuhan. Maafkan aku, Tuhan.

Aku sudah selesai dengan urusanku, namun keran air tidak menyala dan kakak menghabiskan air dalam ember.

Aku benar-benar sedang diuji.

SA

(24)

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet