Sesat dan Sengaja Disesatkan

Sarah N Aini
3 min readJun 7, 2019

--

Allah sudah mengatur kehidupan manusia di dunia. Tak usah ragu dan khawatir, apa saja sesungguhnya takdir yang akan kita lewatkan dan kita dapatkan.

Jika sebuah kejadian menimpa kita, itu artinya Allah sudah menakdirkannya untuk kita, namun jika sebuah kejadian menimpa orang lain dan bukan menimpa kita, itu artinya takdir itu memang bukan untuk kita.

Seperti kamu yang ngarep sama sesuatu atau seseorang tapi tak kunjung mendapatkannya.

Kenapa harus meratapi? itu artinya hal tersebut bukan jalan takdir yang Allah tetapkan untuk kita, kan?

Kehidupan dunia ini sudah jelas, apapun yang kita inginkan tugas kita hanya tinggal usaha dan berdoa. Jelas-jelas tak usah mengkhawatirkan apapun jika iman sudah terjaga dalam hati, kan?

Namun yang jadi masalah sebenarnya adalah kelak kita di akhirat. Akhirat, alam yang baru, alam yang jelas-jelas kita tak tahu nasib kita kelak akan seperti apa. Apakah semua amal kita di dunia akan diterima dan diridoi sehingga kelak kita bisa beristirahat di Syurga? ataukah amal baik kita hanyalah sebatas air di dalam ember bocor?

Saya dulu punya beberapa teman yang nyeleneh. Mereka solat asal-asalan, kadang solat kalau ingat, kalau nggak ingat ya lewat aja. Salah satu dari mereka bilang begini, “Mun urang teu solat, urang asup naraka. Tapi anehna urang teh mikirna kalem weh ah, ngke ge di naraka loba batur nu teu solat. Aya si eta, aya si eta, aya si eta!” (Kalau aku nggak solat, aku masuk neraka. Tapi aku anehnya mikir tenang aja, nanti juga di neraka banyak temen, ada si itu, si itu, si itu).

Ucapnya sambil menunjuk teman-teman yang sefrekuensi dengan dia.

Saya cuma bisa ketawa denger dia ngomong kayak gitu. Sebanyak apapun teman di neraka, azabnya tidak akan pernah bisa kita tahan, kan?

Lalawora nya budak teh, Gusti nu Agung 😢 (Sembarangan ya anaknya teh, Ya Allah yang Maha Besar)

Kita bisa masuk surga, sebetulnya karena rahmat dan rido Allah kan ya, mau kita amalnya banyak atau sedikit, kalau Allah rido sama kita untuk pulang ke surga, ya kita akan ke surga. Ketemu Malaikat Ridwan, bukan ketemu Malaikat Malik.

Lalu, apakah semua amal kita diridoi Allah? apa jangan-jangan, semua amal yang kita kira baik, Allah justru tidak rido, tapi kita nggak tau, dalam artian, kita nggak sadar atas apa yang kita lakukan itu ternyata sesat?

Ibaratnya kita mau ke Mekah, kita yakini satu jalan yang pasti menuju sana. Tapi ternyata jalan itu salah namun tak ada seorang pun yang mengingatkan, Allah pun nggak ngasih kita petunjuk dan malah membiarkan kita salah jalan menuju Mekkah, padahal kita salah jalan malah lewat Garut misalnya.

Serem kan?

Ada sebuah doa yang sangat baik untuk meminta pada Allah agar kita tidak disesatkan olehNya. Agar kita selalu diberikan jalan menujuNya.

Qs. Ali-Imron : 8

Doa ini, asik kalau dibaca habis solat, atau di antara azan dan iqomah, atau saat kita lagi galau akan kehidupan.

Nah,

Sampai ketemu lagi di Surga ya! Insyaa Allah.

SA,

3 Syawwal 1440 H/7 Juni 2019

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet