Sekelumit Masyarakat Perkotaan

Sarah N Aini
Nov 1, 2020

--

Anak-anak remaja tanggung berkumpul di teras rumah, mengobrol ngalor-ngidul, sekumpulan remaja laki-laki berusia 15 tahun, saling melempar candaan dan mengejek dengan melempar kulit kacang, nyampah. Mereka bergegas, beranjak dari situ karena sudah dibunuh kebosanan, berjalan melewati halaman rumah seorang gadis, cantik, anggun, dengan rambut dicepol dan sesekali gingsul terlihat saat ia tersenyum,

“Sial! nih cewek bikin jantung gue capek!” gerutu salah satu remaja laki-laki dengan rokok di tangannya, ia dan temannya melewati gadis itu dengan muka merah, entah bagaimana dia harus memasang ekspresi menghadapi si cantik itu,
Penasaran, ia dan teman-temannya belum puas memandang dan mencari perhatian si gadis yang duduk di halaman, segerombolan laki-laki tanggung itu mondar-mandir sambil saling sikut, saling dorong, meminta salah satu di antara mereka untuk menyapa si gadis duluan. Semuanya enggan, tak ada yang berdaya mengobrol dengan gadis secantik dia.

Si gadis yang melihat kelakuan aneh anak laki-laki seusianya itu mondar-mandir, penasaran juga akhirnya, siapa sih mereka? melirik sebentar dan megingat-ingat wajah salah satu di antaranya.

Aku melihat pemandangan itu sore hari di depan jendela, di samping meja belajar yang terhalang gorden, samar, tapi sangat jelas, untuk menyaksikan drama klasik tersebut.

Mungkin mereka akan saling bertukar nomor handphone, entah siapa duluan yang memulai, aku hanya penasaran, sejarah apa lagi yang dunia ciptakan untuk kusaksikan sore hari ini?

SNA, Awal November, di Balik Jendela, 2020

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet