Sebuah Kekuatan Terbesar
Aku berlari secepat yang kubisa dengan anak lelaki yang kugendong di tangan kananku dan sepotong roti di tangan kiriku
Aku berteriak pada seorang tetangga yang ikut berlari, langkahnya kecil, usianya baru 10 tahun,
“Lebih cepat!”
Ia berlari dengan tangisannya, kujejalkan roti ke mulut putraku setengahnya, lalu setengahnya lagi kujejalkan pada anak lelaki itu. Aku meraih tangannya dan menggendongnya di tangan kiriku.
Aku berlari sekuat yang kubisa walau tak sengaja kuinjak jari jemari seorang wanita tua yang tergeletak dengan darah yang berlumur, ia syahid, batinku sambil terus berlari.
Aku tiba di sebuah bangunan yang penuh dengan manusia lusuh sepertiku, menangis, saling menenangkan, saling mendoakan.
“Kalian harus kuat!” Ucapku dengan nada tinggi pada putraku dan anak lelaki tadi,
“Allah akan segera menurunkan pertolongan!” Aku berteriak lagi, namun putraku menangis, rotinya bahkan belum sepenuhnya dikunyah.
“Kamu harus kuat! Jangan takut! Jika kita mati, kita akan bersama Allah!”
Putraku mulai menyeka air matanya, anak lelaki berusia 10 tahun tadi juga sesenggukan, semua anggota keluarganya tak ada yang tersisa.
Aku memegang tangan putraku, “Jangan takut! Pertolongan Allah segera datang!”
Anakku memelukku erat, tangisannya tertahan.
“Kita kuat!” Aku menegaskan kembali, “Kita kuat!” Pandanganku berkabut, aku tak bisa membendung air mata.
Duhai Allah pemilik alam raya, jika semuanya telah hilang, kami yakin bahwa Engkaulah satu-satunya yang mereka miliki, dengan segala kekurangan dan kehinaan kami, berikanlah sebaik-baik kemenangan untuk Palestina.
Kami tahu, jika harapan segera dikabulkan akan membuat kami lupa berdoa, membuat kami malas berjuang, dan enggan menjadi tangguh, berikanlah sebaik-baik perlindunganMu untuk mereka, berikanlah seberat-berat azab untuk kaum yang zolim.
Wahai Allah pemilik alam raya, jika kemenangan Palestina tak sempat kami saksikan, izinkanlah kebahagiaan dan keselamatan selalu tercurah kepada mereka. Penuh, utuh, karena kami cinta, walau buktinya tak sebanding dengan perjuangan mereka.
SNA
Bandung, 7 Januari 2024