Seberapa Kuat?

Sarah N Aini
2 min readAug 28, 2019

--

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

Apakah hanya dengan pergi ke tempat belajar, melakukan apapun sesuai tugas kita, lantas kita sudah cukup beristirahat?

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

Apakah hanya dengan membantu pekerjaan orangtua lantas kita bisa berleha-leha, padahal itu sudah kewajiban kita?

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

Hanya karena hari senin tiba menyapa, lalu kita mengeluh sejuta kata karena libur hanya sekejap mata?

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

Ketika kita selalu menyebut jumlah infaq kita lalu kita beritakan kabar itu pada siapa saja yang mengenal kita?

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

Ketika kita selalu mengeluh dengan ujian dunia lalu merasa ingin mati saja?

Padahal dulu Rasul berjuang dalam barisan tanpa Ibu yang bisa diajak mengadu dan Ayah yang tiada bisa diajak bercurah?

Padahal dulu Rasul beribadah sembunyi-sembunyi agar jiwa selamat dari ancaman sementara kita pergi ke masjid saja banyak alasan?

Padahal dulu Rasul mati-matian menguatkan para sahabat yang disiksa sedemikian rupa demi mempertahankan agama? sementara kita hanya mengeluh sebatas tak ada sinyal dan kuota?

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

yang merisaukan urusan duniawi padahal urusan akhirat kita tak peduli? sementara Rasul dan sahabat harus hijrah meninggalkan kampung halaman demi keselamatan

Sementara Sumayyah dan Yasir yang mengikuti ajaran Nabi harus menukar nyawanya hanya untuk teguh pada agama, tubuh mereka disiksa sedemikian rupa sampai Ammar putranya tak kuasa melihat siksaan biadab di depan matanya?

Namun saat orangtuanya menjemput ajalnya, surga sudah terbentang di depan mata,

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

Ketika para sahabat rela berkorban jiwa, harta, dan keluarganya sementara kita sayang mengorbankan waktu untuk sekedar belajar agama?

Sementara Hamzah berkorban dengan jiwanya, sehingga hatinya dimakan oleh Hindun dengan membabi buta? semua itu agar Islam bisa tegak di dunia

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

Ketika hanya iri pada keberhasilan saudara seiman atas suatu capaian, lalu mengumpatnya dengan cacian?

Sementara Rasul dilempari kotoran Unta saat Shalatnya? sementara nyawanya terancam dan dijuluki penyihir sampai orang gila oleh musuh-musuhnya?

Sudah seberapa kuatkah kita di mata Allah?

Jika membaca Quran saja menggunakan waktu sisa sementara Bilal tetap teguh pada agama ketika disiksa dan dihina sedemikian rupa? lehernya diikat dengan tali lalu oleh anak-anak ditarik di bawah matahari terik?

Tubuhnya ditimpa batu di tengah matahari menyengat namun dari mulutnya tetap keluar Allahu Ahad?

Sisa-sisa kekuatan mereka, masih Allah sisakan untuk kita,

Semoga kita bisa menemukannya, agar menjadi bukti betapa kita adalah ummat kebanggaannya.

Untuk Sara Fiza, selamat wisuda! perjuanganmu masih akan terus berlanjut. Jika kamu berpikir ingin berhenti saja atau putus asa,

kadieu maneh!

📷: Semut gelut di ruang guru

SA,

Juga sebagai catatan untuk diri sendiri

28 Agustus 2019/ 27 Dzulhijah 1440 H

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

Responses (1)