Sadar Diri
Mungkin tugas mendeskripsikan perasaan harus sudah diajarkan sejak anak-anak
Seperti mengapa kita ingin menangis, mengapa kita bahagia ketika melihat acara tv kesukaan, atau apa sebabnya kita menjadi marah
Jangan-jangan, kita salah sangka, kalau trauma yang selalu kita ucapkan, hanya sebatas ketidaksiapan atau ketakutan akan kegagalan
Jangan-jangan, kita salah sangka, perasaan marah itu, hanya perasaan kecewa pada ekspektasi terhadap orang lain, sehingga kita merasa gagal dan kerdil
Jangan-jangan perasaan sedih ketika gagal itu, hanya karena kita iri pada pencapaian orang lain
Jangan-jangan, perasaan rendah hati yang kau akui itu, hanya perasaan sombong ingin diakui
Jika kita gagal mendeskripsikan perasaan-perasaan kita sendiri, lantas bagaimana kita akan hidup lebih lama lagi untuk saling memahami antar manusia yang amat rumit ini?
Perlukah kita meminta terlahir kembali untuk mempelajari dulu dunia dan segala kerumitannya?
Siapakah yang harus kita tanyai akan perasaan kita sendiri?
SNA, 14 September 2024