Review Komik
Ngomongin soal komik, selama WFH ini saya menamatkan 2 judul komik, yang pertama “Kitchen Princess”nya Natsumi Ando 10 volume, yang kedua “Fight No Akatsuki”nya Takao Aoyagi, 7 volume. Sebetulnya susah banget cari komik cetak zaman sekarang, tapi karena beberapa volume saya sudah punya sejak SMA dulu, sisanya saya mencarinya di toko komik online.
Perbedaan yang saya rasakan saat membaca komik zaman dulu dan sekarang adalah, kalau dulu kita bisa mudah baca komik manapun, soalnya banyak rental komik dan novel yang merajalela. Uang jajan bisa disisihkan untuk pergi ke rental dan baca berpuluh-puluh komik yang kita suka, sementara sekarang, kalau mau cari komik cetak harus pergi ke loak buku, bazar buku bekas, atau cari di online shop, itu pun kalau stok komik yang kita pengen masih ada. Kalau nggak ada, kita nggak akan bisa cari komik itu di web seperti halnya webtoon, karena udah susah dicari.
Dua komik ini, representatif dari bakat para remaja di dunia nyata, bisa dibilang begitu karena keduanya menceritakan tentang bakat yang muncul kemudian jadi potensi yang besar dan lalu membuat mereka sukses. Klise sih emang, kayak ala-ala from zero to hero gitu, tapi semua kisah kesuksesan masa remaja memang pada dasarnya ya cerita ala begini.
Fight No Akatsuki, komik ini sudah saya baca sejak duduk di bangku SMA, hobi saya yang ngubek-ngubek comberan tiba-tiba berhenti ketika menemukan lapak komik bekas di pasar minggu, akhirnya kerjaan saya berubah jadi ngubek-ngubek pasar loak buku bekas. Dulu saya nemu komik ini hanya 4 volume, lalu karena greget sama ceritanya, saya cari lagi ke berbagai belahan loakan yang lain dan pencarian saya berakhir di saat pandemi ini karena nemu volume terakhir di onlineshop.
Komik ini bercerita tentang seorang anak SMP yang senang pada Basket, si anak ini, Akatsuki Higashino, punya sahabat bernama Kiyoharu Kido yang juga senang main basket, Kiyoharu jago teknik main basket, dia selalu bisa cetak poin, sementara Akatsuki, sama sekali nggak bisa masukin bola ke ring, tapi dia kalo dribble jago pisan sadunia edan lah. Tapi pas mereka harus pindah sekolah, mereka harus jadi lawan karena berbeda tim.
Komik ini menceritakan kerja keras Akatsuki dan teman-temannya untuk dapat juara nasional kejuaraan Basket. Abis baca komik ini, saya langsung seneng liat bola basket, seneng liat orang main basket, tapi main basketnya mah saya hoream (males), di sinilah, saya mulai mencari-cari kembali anime tentang Basket. Dan pernah alay pake nama akun medsos dengan nama Higashino. Iyuh pisan.
Kitchen Princess, dari judulnya aja, komik ini udah pasti ngomongin tentang ibu-ibu ngegosip di truk menuju rumah sakit untuk menjenguk Ibu lurah yang masuk ICU (eeh, ke heula, eta mah film naon) — (eh, ntar dulu, itu mah film apa). Komik ini menceritakan Najika, seorang anak SMP dari Hokaido yang senang memasak di panti asuhannya, Najika akhirnya dapat beasiswa untuk sekolah di Tokyo (kalau ga salah sih) dan berteman dengan dua orang anak laki-laki pemilik sekolah yang sultan pisan anaknya teh, dalam setiap volumenya, selalu ada resep yang Najika coba dan diambil dari resep aslinya. Jadi, setelah baca satu volume, di akhir halaman ada resep masakan yang dimasak sama Najika. Makanya, komik ini terasa sangat hidup karena masakannya nggak ngarang, bahkan adegan masaknya dijelasin secara rinci berikut dengan gambar yang menawan hati. Komik ini juga ada di majalah komik Nakayoshi yang sekarang sudah berhenti terbit :(
Asiknya baca komik cetak itu memang tidak bisa digantikan oleh komik online sekarang sih, walaupun zaman berubah dan kebutuhan pun berubah, tapi komik cetak tetap legenda komik sampai sekarang, yang dulu harganya masih 7.000 sampai 9.000 per buku, sekarang udah kisaran 30.000an
SNA
Ditulis empat bulan lalu saat sehari bisa cuci tangan 10 kali, baru niat diberesin sekarang, 2020