Review Film 2024:

Sonic 3

Sarah N Aini
2 min readJan 26, 2025

Film yang tidak niat saya tonton ini akhirnya membuat saya ingin tahu lebih jauh tentang sonic dan teman-temannya. Seperti yang sudah saya duga sebelumnya, ternyata Dr. Robotnik masih hidup. Tidak usah heran kalau mungkin dia punya 9 nyawa.

Film diawali dengan kehadiran 3 landak warna-warni yang sudah berkumpul, Sonic, Tails, dan Knuckles. Dan yang ditunggu para remaja di Sonic 3 ini adalah kehadiran Shadow, landak hitam bergaris merah antropomorfik yang merupakan bagian dari program rahasia pemerintah yang disebut Project Shadow. Shadow dengan karakter antagonis ini ternyata adalah idola para remaja tanggung.

Karena saya menonton bersama murid-murid, saya jadi tahu kalau kehadiran Shadow ini amat ditunggu-tunggu. Kenapa seekor landak warna ombre — hitam merah — begitu diidolakan remaja SMP sih? Saya berpikir keras dan mencoba mencerna apa yang membuat karakter ini begitu banyak fansnya.

Ternyata Shadow ini seperti Joker, orang jahat berasal dari orang baik yang tersakiti.

Shadow yang hadir untuk balas dendam kepada umat manusia di bumi, bekerjasama dengan Dr. Robotnik dan Gerald berasal dari kejadian masa lalu yang sangat menyakitinya.

Film-film superhero seperti ini pasti selalu dilatarbelakangi oleh dendam yang bertujuan untuk menguasai dunia. Sehingga kalau dari segi alur sih biasa saja, saya mengikuti cerita yang cukup mudah ditebak. Hanya saja penyajian masalah dan pengenalan karakter yang tidak bertele-tele membuat film ini betah ditonton walaupun saya kurang suka dengan filmnya.

Dengan karakter yang berkembang dari setiap landak warna-warni ini, saya malah jadi menunggu kehadiran landak pink — Amy Rose — yang muncul di post credit. Bahkan saya berniat menonton seriesnya dan mengenali lebih dalam tokoh-tokoh landak warna-warni ini. Bagi saya sih, nonton Sonic serasa kembali ke masa lalu saat masih tayang di tv, sehingga tidak ada kejutan plot dalam sonic 3 ini, termasuk dalam sonic 2 beberapa tahun lalu yang juga saya tonton di bioskop. (Ga suka tapi nonton sonic terus, gimana sih)

Karakter idola — si Shadow ini yang membuat saya akhirnya mengerti kenapa ia bisa jadi idola, karena sikap dan kemampuannya yang mengagumkan, mengalami perkembangan karakter, punya sifat baik yang alami, dan jiwa pejuang, membuat orang tergugah saat melihatnya. Sampai-sampai, salah satu murid saya berteriak saat si Shadow muncul pertama kali.

Kejutan lainnya dalam Sonic 3 ini adalah dari Dr. Robotnik yang berperan antagonis, ia mengubah sudut pandang penonton bahwa tokoh antagonis yang menyebalkan bisa saja menjadi idola.

Jujur dalam Sonic 3 ini justru saya mengidolakan Dr. Robotnik. Nonton saja deh, daripada saya spoiler lebih jauh.

Film ini walaupun alur ceritanya ketebak tapi sangat menghibur.

SNA, Bandung, Januari 2025

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet