Review Film 2022 : Detective Conan

The Bride of Halloween

Sarah N Aini
2 min readJul 22, 2022

Cerita berawal dari Takagi dan Sato yang tengah melakukan pernikahan, kisah cinta yang ditunggu-tunggu selain kisah cintanya Shinichi dan Ran ini membuat kita dibuai dengan pembukaan film yang menyenangkan. Tapi bukan Detective Conan namanya kalau tidak ada kasus pembunuhan di setiap episode penayangannya.

Kasus yang diangkat pada judul kali ini seputar anggota akademi kepolisian, Rei Furuya, Jinpei Matsuda, Kenji Hagiwara, Hiromitsu Morofushi, dan Wataru Date yang dikisahkan secara flashback. Saya menyukai kisah-kisah bertemakan akademi kepolisian dan detektif seperti ini, mengisahkan bagaimana sebuah kasus bisa diungkap dari sebuah lembaga pendidikan kepolisian oleh siswa dan anggota yang masih belajar, walaupun terkesan klise karena kisah seperti ini sudah banyak diusung, tetapi setiap pemaparan kasus secara detail dengan hal-hal yang tidak kita duga, membuat cerita-cerita semacam ini selalu menarik dinikmati sejak awal.

Kekurangannya dari The Bride of Halloween ini, menurut saya tidak terlalu nyambung dengan judul, Halloween yang ada pada judul tidak terlalu dikaitkan dengan isi cerita keseluruhan, hanya sebagai pemanis di beberapa adegan saja. Tokoh yang menjadi pelaku dalam judul ini pun sebetulnya seperti sengaja dipaksakan harus nyambung dengan Halloween, namun Susumu Mitsunaka — sutradara film ini — membuatnya menjadi suatu hal yang unik pada beberapa potongan adegan saat Halloween.

Kelebihannya terletak pada aksi Conan yang tidak membutuhkan Kogoro pada saat mengungkap kasus, seperti one man show dan menunjukkan eksistensinya, ia membuat seluruh isi film jadi sayang untuk dilewatkan bahkan untuk mengecek pesan pada watsap saya.

Selain itu, kisah flashback para akademi kepolisian membuat isi cerita jadi semakin menarik karena peran dan aksi mereka dalam menjinakkan bom membuat benang merah pada film ini semakin jelas.

Uniknya lagi, tokoh Yelenika Lavrentyeva seorang wanita dari Rusia hadir dalam kisah ini, membuat beberapa teka-teki bahasa Rusia yang dihubungkan dengan bahasa Jepang menambah keunikan sendiri, karena pada akhirnya membuat saya berpikir, “Kok bisa sampai kepikiran ke situ? apakah semua detektif sepintar itu?”

Di setiap kemunculan film atau episode barunya, saya selalu menunggu karya Aoyama Gosho ini tamat dan mengungkap semuanya. Harapan saya, setiap episode yang tayang selalu membawa petunjuk baru siapakah anggota-anggota organisasi yang membuat Shinici seperti itu. Bukan hanya mengungkap kasus-kasus berbeda. Sehingga Detective Conan ini tidak membuat penikmatnya merasa bosan dan jenuh karena kok nggak tamat-tamat.

Ada kalanya sebuah karya Masterpiece harus tahu di mana ia harus mengakhirinya, bukannya tidak suka Conan ini diperpanjang, tapi dengan episode yang terus berpola sama, lama-lama jenuh juga.

Sebuah rekomendasi untuk anda yang selalu menunggu anime tayang di bioskop.

Bandung, 22 Juli 2022

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet