Resensi Buku 2024
Kepada Cium — Joko Pinurbo
Saya tidak akan menyangka kalau hadiah buku ini adalah sebuah hadiah perpisahan dari Aludra, salah satu murid favorit saya di SMA. Saya mendapatkan buku ini beserta surat yang isinya salam perpisahan, alih-alih WA atau DM, murid saya ini malah memberikan saya hadiah semanis ini hingga saya bingung bagaimana menanggapinya.
Buku ini adalah sebuah kumpulan puisi Joko Pinurbo dengan cover buku yang unik, daun pisang. Bagian yang saya bisa bagikan adalah salah satu puisinya yang dipakai pada judul,
Kepada Cium
Seperti anak rusa menemukan sarang air
di celah baru karang tersembunyi,seperti gelandangan kecil menenggak
sebotol mimpi di bawah rindang matahari,malam ini aku mau minum di bibirmu.
Seperti mulut kata mendapatkan susu sepi
yang masih hangat dan murni,seperti lidah doa membersihkan sisa nyeri
pada luka lambung yang tak terobati.
(Sumber dari sini)
Joko Pinurbo, yang awalnya saya kenal dari karyanya “Perjamuan Khong Guan” dan “Selamat Menunaikan Ibadah Puisi” membuat saya terlarut dalam kata-kata yang dirangkainya dengan diksi yang sederhana. Tidak serumit puisi sastra yang saya baca dari majalan Horison dulu, karya-karya puisi Jokpin membuat saya memahami makna tersirat dalam kata-kata yang dirangkainya.
Dengan gayanya yang unik dan penggunaan diksi yang tak terpikirkan, Jokpin tidak hanya memutar-mutarkan sebuah diksi menjadi terkesan menjadi sebuah kalimat baru dan asing, namun hal itu membuat saya pribadi mendapat pandangan baru mengenai penulisan sebuah kalimat dari diksi-diksi yang sebetulnya sederhana namun dengan teknik penulisan dan permainan kata yang cerdas, yang ternyata sebuah kata-kata sederhana pun dapat membuat pembaca takjub dengan puisinya.
Jokpin tidak menuliskan diksi-diksi sulit dan langka dalam puisinya, ia hanya menulis diksi yang biasa kita temukan pada bacaan sehari-hari yang sudah lumrah, lalu merangkainya dengan unik. Mencampurnya hingga menjadi sebuah kalimat dengan makna yang indah secara tersirat.
“it suits you” ucap Aludra pada saya lewat suratnya ketika ia memberikan saya buku ini. Perpaduan yang romantis ya, hadiah buku dengan surat. Saya sangat tersentuh ketika membaca suratnya apalagi ketika membaca karya-karya Jokpin dalam buku ini. Sebuah petualangan membaca yang tidak pernah saya lupakan di tahun 2024 ini.
Terimakasih, ya, Dra!