Refleksi Seorang Pejuang Tua
B. Jass (Baharuddin Jasin Simbolon)
Tentara rakyat telah melucuti kebatilan
Setelah mereka menyimakkan deru sejarah
Dalam regu perkasa mulailah melangkah
Karena perjuangan pada hari-hari ini
Adalah perjuangan dari kalbu yang murni
Belum pernah kesatuan terasa begini eratnya
Kecuali duapuluh tahun yang lalu
Mahasiswa telah meninggalkan ruang kuliahnya
Pelajar muda berlarian ke jalan-jalan raya
Prajurit keadilan bangkitlah menegak kebenaran
Mereka kembali menyeru-nyeru
Nama kau, kemerdekaan
Seperti duapuluh tahun yang lalu
Spiral sejarah telah mengantarkan kita
Pada titik ini
Tak ada seorangpun tiran
Sanggup di tengah jalan mengangkat tangan
Dan berseru: Berhenti!
Tidak ada. Dan kalaupun ada
Tidak bisa
Karena perjuangan pada hari-hari ini
Adalah perjuangan hati-nurani
Belum pernah kesatuan terasa begini eratnya
Kecuali duapuluh tahun yang lalu
Dari buku Prosa dan Puisi Angkatan ’60 Jilid Pertama H.B. Jassin