Kutagih Kelak Sebuah Janji
Kau berjanji padaku suatu hari, jika aku pergi bersamamu, kau tak akan pergi
Lalu kupegang janjimu hingga kusimpan rapi di mana saja tempat yang bisa kukunci
Kemarin kau malah berkata padaku bahwa pergi atau tidaknya kau bukanlah urusanmu apalagi urusanku
Bahwa yang kau katakan cinta itu nyatanya bukanlah sebuah keabadian, kau bisa saja meninggalkan pergi bahkan tanpa jejak yang bisa kuikuti, namun aku bisa saja yang justru pergi bahkan tanpa permisi
Kau katakan padaku bahwa yang abadi itu adalah ketulusan kita untuk berbuat baik
Hari ini kita duduk, meminta taburan harap dari orang yang lewat, namun kau tahu? tidak ada yang tahu satupun di antara mereka yang tulus untuk memberikan itu dengan tanpa tapi
Aku belikan makanan kesukaanmu hari ini, untuk kita makan bersama dan menjadi sebuah pelajaran bahwa selemah apapun kita, Allah menjamin rezeki kita
Mati bukan karena kelaparan, tapi ketika sudah diputusnya rezeki
Namun, adakah ketulusan yang tak pernah sampai untuk kebaikan yang lain?
Kau tahu jawabannya. Mari menengadah lagi, tentu saja pada Tuhan, bukan pada orang yang lewat tanpa memberikan harapan
Karena kau berjanji kelak kita bertemu dengan keadaan yang lebih baik lagi
Sebuah tulisan untuk membuat diri sendiri tetap bahagia hidup di tanah yang sedang berguncang ini
SA
22 September 2019/22 Muharram 1441 H