Jika Rasul di Sini
Tiap tetesan darah di Uhud, ketangguhan-ketangguhan itu hadir mengakar menjadi lembaran sejarah baru
Lalu jiwa-jiwa tangguh itu terkenang walau bukan pemenang,
Setiap untaian rindu lewat ucapan salawat, tersampaikan sejuta bangga karena katanya kita umat pilihan,
Jika Rasul hadir di depan kami saat ini, akankah pantas wajah kami bertatap adu, mengeluhkan sendu, membagi pilu karena umat ini seakan sulit bersatu,
Namun, mungkin setumpuk dosa dan kesalahan menutup keberanian untuk sekedar menghampirinya, jiwa-jiwa kotor hanya berani melihat dari kejauhan lalu sekali lagi bersalawat semoga kita dapat syafaat,
Pun jika kita ditakdirkan sebagai ummat terbaik yang baik akhlaknya dan setara amalnya, mungkin seharusnya kita hidup di zamannya dan membersamainya,
Bukan hanya sebatas jarak dan waktu, namun juga sejauh keimanan yang begitu jauh untuk sekadar ingin dikenali olehnya,
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad
Bandung, 18 Mei 2024