Jambore Guru Sekolah Alam Nusantara

Sarah N Aini
10 min readFeb 5, 2023

--

Ditulis Karena Bucat Rusak

Buku catatan — Bucat — saya rusak! padahal saya amat sayang-sayangin buku itu, tapi pas dibawa acara 4 hari kemarin, jadi amburadul karena kehujanan, jadi ya, untuk mengikat ilmu, baiknya kita tulis lagi.

Beberapa hari lalu, saya berkesempatan mengikuti kegiatan Jambore guru sekolah alam se-nasional. Awalnya sih, saya merasa dikirim wamil oleh tempat saya bekerja — gimana nggak, disuruh kemping 4 hari — namun pada akhirnya, saya menikmati wamil tersebut walaupun ya, pulang dari sana badan saya kayak ditonjokkin karena ih cararangkeul. (pegal)

Materi selama 4 hari isinya daging semua! (mengutip kata-kata anak muda) walaupun ada beberapa waktu saya ngantuk dan akhirnya catatan saya jadi ngawur, tapi ya, alhamdulillah sih berhasil tertulis.

Seru deh, 4 hari bertemu dengan banyak manusia dari Aceh sampai Sulawesi. Di sana saya berusaha menyembunyikan logat sunda saya yang bebeletukan dan amat kental biar orang-orang paham apa yang saya ingin sampaikan, walaupun ketahuan juga dari teh, mah, cenah, dan euy yang spontan muncul.

Sedikit saya ulas mengenai seluk beluk sekolah alam yang terdapat di beberapa provinsi dari timur sampai barat Indonesia ini. Jadi si sekolah alam ini teh, diwadahi dalam satu jaringan — Jaringan Sekolah Alam Nusantara — dalam catatan ini, saya akan bercerita dengan bahasa sesederhana mungkin.
siap-siap mata anda rada siwer karena akan panjang!

Salam Aid

Ke heula*, SalamAid teh apa sih?
(baca dulu di sini, saya hoream* ngetik)
(kamu hoream baca gak?)


https://bahadur.id/relawan/mengenal-salamaid-gerakan-sosial-berbasis-lingkungan-dan-kebencanaan/

lembaga filantropi gitu ini teh, kayak misal kalau ada bencana, nah si SalamAid ini datang kayak power ranger gitu lah.

harapannya, si SalamAid ini bisa menjadi wadah bagi para guru relawan agar para SDMnya bisa bergerak dalam kegiatan kemanusiaan, kerelawanan, dan kedermawanan.

Gila gak sih? lembaga penyedia pendidikan memfasilitasi gurunya dalam hal kemanusiaan begini?
jadi guru-guru sekolah alam maupun yang bukan, bisa bergabung di lembaga ini.

Ada hal unik yang dibahas pada bagian SalamAid ini,
Indonesia teh kan negara perairan alias maritim ya, namanya juga tanah air, ada tanah yang kudu beli dan air juga beli (uhuk), otomatis banyak nelayan, dan di kampung nelayan justru banyak kasus stunting, tau kan ya? kurang gizi, busung lapar, gizi buruk. kontradiktif sekali, miris.

Maka salah satu tujuan SalamAid ini ingin bisa menyebarkan kemandirian masyarakat agar mandiri pangan. Jadi kalau misal lagi krisis cabe rawit, ya kita mah udah nanam sendiri, gitu lah sederhananya.

Karena lembaga filantropi pada umumnya kan hanya turun pada saat bencana, nah si SalamAid ini bergerak di bidang pendidikan juga, jadi pas bencana semeru kemarin, SalamAid mendirikan sekolah alam semeru.

Terus kalian kalau infak atau sodakoh kan kalau pas lagi ada bencana ya, biasanya? nah, SalamAid ini mengedukasi agar infak terstruktur rutin, bukan hanya saat kejadian mengharu biru aja.

Kalau kata pematerinya Pak Husnan dan Pak Luthfi sih, “Berdiri di atas barisan yang kokoh dan teratur”

Sejarah Bandung : Pusat Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Jika hati kita bersih, maka ilmu akan datang dengan sendirinya (Ust. Tiar Anwar Bahtiar)

itulah kutipan keren yang saya dapat dari materi ini.

Pernah nggak sih, ngebayangin kok orang zaman dulu saat peradaban islam berjaya di Andalusia, atau sahabat nabi tuh keren-keren? mereka pelaku sejarah dan sampai sekarang masih harum namanya.

Apakah generasi sekarang mengalami penurunan kualitas? kok kayaknya nggak ada kesebut orang-orang di zaman sekarang jadi pelaku sejarah?

Dari keresahan inilah, Ust. Tiar mengajak para guru agar menciptakan generasi pelaku sejarah dengan kurikulum akhlakul karimah yang dibuat oleh sekolah alam. Pentingnya menceritakan ulama-ulama kita, mengenalkan pelaku-pelaku sejarah islam kepada murid-murid kita adalah fardhu ‘ain lah, masa murid kita taunya pencipta lagu terbaru remix tiktok hits 2022 aja.

Siswa kita merekontruksi pelaku sejarah masa lalu

jadi kebayang ga sih kalau suatu hari nanti, nama anak-anak kita ada dalam buku sejarah islam?
merinding kieu, Gusti!

kalau Bung Karno punya slogan Jas Merah, maka quotes keren dari materi ini yang diucapkan oleh Ust. Syafir adalah,
Jas Hijau : “Jangan sekali-kali melupakan jasa ulama”

Membangun Akhlak Tangguh Lewat Kurikulum Wirausaha

Ibu Septriana Murdani dan Pak Hendi

Eksperimen sampai mati — slogan dari mereka berdua yang membuat saya berpikir kok bener, soalnya hidup kan selain udunan juga ujian, sudah pasti harus banyak eksperimen-eksperimen biar kalau ada yang gagal sudah pasti ada yang berhasil.

poinnya adalah: tidak mungkin pebisnis hebat tanpa akhlak tangguh,
ibaratnya orang yang bisnisnya udah hebat, pasti tahan banting dan sudah mengalami asam garamnya kehidupan.

konsepnya adalah menyatukan bisnis dengan Alquran. Karena pedoman kita Alquran, bukan 1001 tips jadi pebisnis muda gaji 100 juta usia dini.
Kalau dasarnya udah bener, ke sananya pasti bener.

Tahapan kurikulumnya:
Gali bakat :
bakatnya apa nih, kalau untuk memulai, bisa dari terima pijat refleksi 1000/jam. Seperti yang dilakukan murid saya di sekolah, emang sih tangan pegel karena kan guru-guru kalau dipijitin murid kontraknya 5 menit, suka memperpanjang kontrak ya :( atau sewa earphone walaupun resiko temen yang congean :( tapi kalau piduiteun* mah ya hajar weh!

Uji tekad :
Bakatnya diuji, suruh jualan, promosi, bikin ide bisnis lain kalau udah ada yang sama, sebenernya bikin ide cenderung gampang, tapi kalau udah mulai promosi banyak yang malu-malu dan nggak pede, takut gak laku padahal belum ditawarin.

Belajar dari maestro :
Belajar pada ahlinya, datangi rumahnya, tempat bisnisnya, belajar langsung dari ahlinya lewat program magang.
Gapapa ih gak digaji juga (serius ih, gapapa gak digaji?) yang penting ilmunya.

intinya lokomotifnya harus akhlak sehingga belajar bisnis itu ya belajar akhlak. Seperti sederhananya solat subuh telat, ya gimana mau dapat rezeki.

Quotes terbaiknya dari Pak Hendi dan Bu Septri adalah, “Bisnis itu bukan bakat tapi kerja keras”

Kerja, kerja, kerja, tipes, rido Allah!

a.en.je.a.ye

Kurikulum Sekolah Alam

Pak Arif Nugroho LRC

Pendidikan terbaik pada tahun 2021 katanya Finlandia, tapi sekarang dipegang oleh Singapur, ih ai Singaparna kapan :(
“Peradaban bermula dari melawan arus”
Intinya gini, budaya dan agama itu memengaruhi pendidikan suatu negara.

Kalau kita memperkuat budaya dan agama negara kita sendiri, maka pendidikan akan terangkat. Maka perlu dua kekuatan besar di negara kita yang memegang peran pendidikan, yaitu Kemenag dan Kemendikbud, agar bersatu menyatukan barisan.

Akhirnya keresahan saya selama ini terjawab sudah, kalau untuk memajukan negara teh, harus agama, budaya, politik, atau pendidikannya dulu yang harus diutamakan? ternyata ya harus berjalan beriringan menyatukan kekuatan.

Terimakasih Pak Arif, saya bisa tidur dengan nyenyak!

Pertanian Regeneratif

Ust. Nurul Hamdi dan Bu Mia Inayati

Ust. Nurul ini adalah salah satu pemateri favorit saya ih! bicara beliau berapi-api dan implementasi teori-teorinya sudah dijalankan di sekolah beliau, Sekolah Alam Ar-rido Semarang.

Beliau mengelola sampah bukan sebatas memisahkan organik-recycle-limbah- saja, tapi sudah ke tahap produksi bahan bakar dari hasil pembakaran sampah plastik.

ji-double o-di-ji-o-be-
Good Job!

Karena sampah harus menghasilkan solusi, bukan hanya sebagai residu manusia aja!

Indonesia memiliki sekitar 10% dari seluruh spesies tumbuhan berbunga di Bumi dari 25.000 spesies, 55% di antaranya ada di Indonesia, kenekaragaman hayatinya terbesar ke dua di dunia, memiliki 12% spesies hewan mamalia yang ada di bumi, juga memiliki luas tutupan hutan sebesar 101 juta hektar!

Gila banget!

Tapi kita justru jadi negara yang memiliki krisis lingkungan sangat serius, dari mulai perusakan lahan gambut, eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan, hingga pengelolaan sampah yang masih buruk. Belum lagi luas tutupan hutan yang semakin berkurang dari tahun ke tahun.

Sebuah kontradiktif: Sumber daya alam melimpah namun Indonesia masuk ke dalam 100 negara paling miskin di dunia tahun 2021 dan jumlah orang miskin di Indonesia ada 26,50 juta orang.

Petani kita rata-rata usianya adalah 50 tahun ke atas, alias nini-nini aki-aki yang minim pengetahuan, menanam ya sesuai pengalaman, harga pupuk naik, lahan makin berkurang, limbah dan hama yang mengurangi kesuburan tanah jadi masalah yang tak pernah ada solusi nyata. Kan anak muda yang pinternya mengejar dunia korporat :(

Memangnya kapan, ada perhatian khusus bagi petani? padahal hasil bumi kita melimpah.

Belum lagi masalah limbah makanan yang bisa menghasilkan 23–48 juta ton per tahun atau setara 115–184 kilogram/kapita/tahun.

kalau makan di luar, suka liat gak sih, sisa makanan numpuk di piring? atau di kondangan, ngambil makanan banyak-banyak tapi berujung di bawah kursi? gelas aqua yang isinya masih banyak bertebaran, belum lagi pesen gofood padahal si mamah udah masak :(

maka pertanian regeneratif adalah ajakan untuk menghasilkan limbah seminimal mungkin dan menghindari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

Jadi, karena kita numpang hidup di bumi, kata Maher Zein feat Maudy Ayunda juga harus — InsyaAllah Tahu Diri —

Belajar Bersama Alam

Pak Hendi

Ini nih, gong materinya! Belajar Bersama Alam itu maksudnya bukan belajar di alam atau belajar dengan alam, melainkan menjadikan alam sebagai sumber belajar kita dan murid-murid kita, bebas bereksplorasi, karena kan, alam semesta ini laboratorium terbesar yang kita punya. Gratis lagi!

Belajar Bersama Alam (BBA) ini sebetulnya ada level-levelnya, karena di part ini saya ada bagian ngantuknya (Hehehe), jadi saya akan mengulas sedikit BBA level 1

BBA level 1 ini bebas bereksplorasi, aktivitasnya adalah eksplorasi, observasi, survei, dan eksperimen.

Tahapan dalam BBA ini hanya ada 3 :
Riset, Menggali, Membangun

Sehingga setiap jenjang siswa tentu punya level yang berbeda, misalnya semua jenjang menanam tanaman yang sama, kangkung. Tapi tentu media tanamnya berbeda, untuk level TK dan SD media tanamnya dikenalkan tanah, sementara level selanjutnya dikenalkan hidroponik.

Jadi selesaikan dulu tahapannya sesuai jenjang, jangan langsung anak TK sama SD belajar hidroponik, kan belum dikenalin sama media tanah secara mendalam.

Kurikulum sekolah alam ini ada 4, yang kalau ada rapat yayasan suka dibahas ih, kadang dijadiin kuis, sampai kita hapal banget :
Akhlak, logika, leadership, dan bisnis

Syarat pembelajaran berkualitas itu ada 3, yaitu guru, metode, dan buku
dan metodenya ada 3, BBA, magang, dan learning from maestro.

sederhana, tapi tentu tidak bisa sendirian menjalaninya, butuh super tim yang saling mendukung agar keberjalanannya bukan sekedar teori.

Desain Project Based Learning : Project Sosial Masyarakat

Tri Puji Hindarsih

Ih ibu, judul materinya kayak judul skripsi.

Masalah yang diangkat tuh gini,
lahan yang tergerus, sehingga bahan belajar akan habis. Hei, kalau kita selama ini nggak belajar dari lingkungan, hanya buku dan teori lalu sercing gugel, kita pasti nggak akan sadar kalau masalah lahan yang kian berkurang ini jadi ancaman.
Makanya kita harus bersyukur dengan cara memeliharanya, bersyukur karena karunia Allah itu luas banget, kita bisa peka pada lingkungan yang bisa dijadikan sumber belajar.

Aplikasinya sudah dijalankan di beberapa sekolah alam, salah satunya sekolah alam ar-ridho Semarang, mereka menerapkan 3 water system yang mana limbah perumahan dimanfaatkan di sekolah yang merupakan umpan balik dari siswa atas pengelolaan SDA yang ada.

Di materi ini kita juga diajak untuk berdiskusi per wilayah (saya regional 4 Jawa Barat, hei, siapa yang dari Jabar juga?) mengangkat satu masalah lingkungan dan mencari solusinya untuk dijalankan di regionalnya hingga di sekolah masing-masing.
Semoga proyek ini juga berlanjut di luar kegiatan ya, biar manfaat jambore 4 hari ini terasa nyata.

Refleksi

Materi ini disampaikan oleh Ust. Ferous yang banyak mengambil sudut pandang dari peserta, jadinya sih diskusi lebih hidup karena peserta ingin ikut andil menyumbangkan suara.

Ust. Ferous memberikan pandangan yang bagus dan ngena di hati, bahwa belajar itu harus tuntas, ga perlu pintar. Buktinya nggak semua siswa pintar akademik, tapi sekolah pasti memberikan ijazah sebagai tanda tamat belajar di akhir jenjang. Intinya, belajar sampai tuntas agar tahapan-tahapannya terlewati dan membuat kehidupan kita selanjutnya menjadi lebih siap.

Jika nilai akademik jelek, maka yang dinilai bukan siswanya, bukan malah memberikan siswa ujian terus menerus sampai lulus, tapi evaluasi gurunya, metodenya, dan bukunya. -Ust. Ferous

Gong dari materi ini adalah:

Jangan cinta dunia, karena jika cinta dunia tidak mungkin berakhlak. Jika salah memposisikan, maka salah akhlaknya.

Antara Scouting, Outbound, dan SASS

Ust. Cahya Zaelani

Gapapa manusia benci, asal Allah rido

Berat banget ya :(

Ini adalah materi terakhir, dalam rangkaian acara terakhir ini, kita akhirnya main di luar, sesuatu yang amat ditunggu karena selama materi jujur saya ngantuknya lebih sering dari fokusnya :( maapin ya panitia

SASS ini adalah singkatan dari Sekolah Alam Student Scout atau Pramukanya sekolah alam lah bisa dibilang mah.

Awalnya dulu saya melihat pramuka teh gimana gitu, karena ada ungkapan jenaka dari teman saya kalau pramuka mah tara mandi (pramuka ga pernah mandi)

Namun seiring bertambahnya pengetahuan, saya mengetahui bahwa pramuka yang dibentuk oleh Baden Powell ini bermula karena adanya degradasi moral pada remaja di Inggris saat itu, remaja jadi lemah dan rusak karena pengaruh lingkungan, nah si om Baden Powell ini resah dan gelisah, daripada menunggu di sini di sudut sekolah tempat yang kaujanjikan (you sing you loose), akhirnya doi membetuk si remaja-remaja ini mengembangkan keberanian (courage), kepercayaan (confidence), percaya diri (self reliance) dan keadilan (judgement) di kalangan remaja inggris dan ditambah juga dengan life skill biar mereka ga dimarahin wae si mamah ih soalnya gabisa masak nasi
“Masak nasi! bukannya beli indomie!” quotes setiap hari —

Karena sejarahnya panjang dan males ngetik, silakan baca di sini ya.

Naaah, SAAS inilah yang akhirnya dibuat sebagai implementasi tersebut, sifatnya islamika, yaitu : keteladanan, bertahap, seimbang, berkelanjutan dan sepanjang hayat.

Karena dasarnya adalah agama, maka para siswa harus dididik memiliki ruh yang kuat sebagai power utama, karena jika manusia kelaparan ruh, ia akan menjadi pemimpin yang rusak.

Tujuan SASS sendiri tuh banyak! yang saya tulis mah sih ini :
terlatihnya siswa yang bertakwa, cakap memimpin, dan memiliki fisik yang kuat.

Sehingga tidak ada rasa ingin menzolimi kayak senioritas dulu di pramuka yang harus makan nasi dicampur bubur, dicampur permen, dicampur air soda :(
Nih, ternyata saya catet tujuannya :
mendidik siswa berakhlak
membina kesehatan dan kekuatan fisik
melatih keberanian menghadapi rintangan dan resiko
semangat tolong menolong
membangun cinta sesama dan cinta lingkungan

masih ada sih tapi ga ketulis :(

Life skill yang nanti akan menjadi kurikulum dan dijalankan di sekolah masing-masing adalah :
Keterampilan dasar fisik
PBB
P3M (Pertolongan Pertama Pada Musibah)
Safety Procedur dan Mountainering

Karena SASS ini adalah untuk membentuk pemimpin yang rahmatan lil alamin, maka quotes dari beliau adalah,

Seorang pemimpin yang tidak punya keberanian akan menjadi orang yang ragu

Sekian catatan 4 hari di Ciwidey yang siang-siang juga kayak subuh-subuh, alias dingin pisan!

seperti kata pepatah, “kesempurnaan hanyalah milik Allah”, maka kalau catatan saya tidak sempurna, mohon dimaafkan.

Sampai bertemu di Bucat selanjutnya!
Buat kalian yang sudah membaca sampai akhir! keren sih! saya aja nulisnya bersambung dua hari.

Kamus:

*sebentar
*malas
*ada uangnya

SNA, 31 Januari-1 Februari 2023

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet