Ibu (2)

Sarah N Aini
1 min readJun 18, 2019

--

Kemarin ibu bilang padaku bahwa Tuhan selalu menerima kita apa adanya

Ibu mengejakan kata-kata itu sehingga aku tau sebuah cerita tentang seorang yang sabar

Seorang itu adalah Bapak tua dengan anaknya yang menginginkan selimut baru di musim dingin

Bapak tua tak punya uang, tapi anaknya kedinginan

Bapak tua lalu menjual mantel satu-satunya yang ia miliki untuk membeli selimut hangat umtuk putranya

Bapak tua pulang dengan ceria karena malam ini anaknya tak akan kedinginan lagi

Namun besoknya Bapak tua sakit karena angin di musim dingin itu menusuk tulang

Sang anak tak mau kehilangan ayahnya sehingga ia pergi menjual selimutnya untuk dibelikan mantel tebal ayahnya kembali

Mereka tak punya uang untuk membeli dua benda yang amat diinginkan itu

Tapi mereka sudah sangat hangat karena memikirkan oranglain daripada dirinya sendiri

Aku hanya mendengar cerita ibu lalu kupeluk erat-erat ibuku

“Ibu, tolong besok ceritakan itu lagi padaku!”

Lalu setiap hari ibuku selalu menceritakan kisah itu sebelum aku tidur. Setiap hari aku mendengarkannya tak pernah bosan, tak pernah ingin mengganti cerita lain dengan cerita putri-putri kerajaan yang gaunnya menawan

Karena aku tahu, Ibu sedang menceritakan dirinya sendiri dan aku

Foto diambil pada tanggal 10 Syawwal 1440H

SA

Bandung, Jawa Barat, Indonesia

14 Syawwal 1440 H / 18 Juni 2019

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet