Ibu (2)
Kemarin ibu bilang padaku bahwa Tuhan selalu menerima kita apa adanya
Ibu mengejakan kata-kata itu sehingga aku tau sebuah cerita tentang seorang yang sabar
Seorang itu adalah Bapak tua dengan anaknya yang menginginkan selimut baru di musim dingin
Bapak tua tak punya uang, tapi anaknya kedinginan
Bapak tua lalu menjual mantel satu-satunya yang ia miliki untuk membeli selimut hangat umtuk putranya
Bapak tua pulang dengan ceria karena malam ini anaknya tak akan kedinginan lagi
Namun besoknya Bapak tua sakit karena angin di musim dingin itu menusuk tulang
Sang anak tak mau kehilangan ayahnya sehingga ia pergi menjual selimutnya untuk dibelikan mantel tebal ayahnya kembali
Mereka tak punya uang untuk membeli dua benda yang amat diinginkan itu
Tapi mereka sudah sangat hangat karena memikirkan oranglain daripada dirinya sendiri
Aku hanya mendengar cerita ibu lalu kupeluk erat-erat ibuku
“Ibu, tolong besok ceritakan itu lagi padaku!”
Lalu setiap hari ibuku selalu menceritakan kisah itu sebelum aku tidur. Setiap hari aku mendengarkannya tak pernah bosan, tak pernah ingin mengganti cerita lain dengan cerita putri-putri kerajaan yang gaunnya menawan
Karena aku tahu, Ibu sedang menceritakan dirinya sendiri dan aku
Foto diambil pada tanggal 10 Syawwal 1440H
SA
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
14 Syawwal 1440 H / 18 Juni 2019