Telah Berubah
Semuanya cepat sekali berubah, kemarin sakit dada bisa saja karena patah hati, sekarang sakit dada bisa saja dirawat sampai berhari-hari.
Semuanya sudah berubah, kemarin masjid terbuka lebar orang-orang enggan datang, sekarang masjid ditutup pendapat ulama yang diserang
Semuanya sudah berubah, kemarin kebahagiaan ketika dapat uang jajan atau nonton Kartun kesukaan, sekarang kebahagiaan adalah melihat orangtua sehat tanpa kesakitan
Semuanya sudah berubah, ketika saat kecil bangga dengan diri sendiri sudah bisa pakai sepeda, ternyata orang-orang hanya melihat kita ketika membuat mereka tertarik saja
Semuanya sudah berubah, menjadi kabur, menjadi tak lagi teratur, karena kita tak akan dilihat dengan apa adanya kita saja
namun karena kita sudah menjadi siapa-siapa
Semuanya sudah berubah ketika beranjak dewasa, kita akan dianggap ada jika membuat mereka terkesan dengan keberadaan kita di sana, namun dianggap tak terlihat jika kita tak memiliki apa-apa, merasa tak berguna, begitulah pula orang lain memandang kita
Semuanya sudah berubah ketika dewasa, tak lagi dipandang dengan senang ketika kita hadir menumpahkan bubur di mangkuk karena sudah mampu makan sendiri, namun justru sekarang kita berusaha menumpahkan bubur di mangkuk agar setidaknya, orang menganggap kita ada
Semuanya akan memandang kita biasa saja, hingga kita sudah menjadi siapa,
Semuanya akan berusaha mengenal kita, ketika setidaknya, kita menorehkan bahagia sedikit saja pada mereka
Pada orang-orang yang enggan melihat kita
SNA
Disunting 11 Agustus 2020