Dua Ratus Tiga Belas

Sarah N Aini
2 min readSep 28, 2023

--

Melangkah ke mana lagi jika kita tahu di mana sebenar-benarnya rumah?

Tempat harus meratap tanpa dihakimi, tempat menetap tanpa harus mencari lagi persinggahan, tempat saling menatap dan meyakinkan kalau kita sama-sama kuat

Rumahku adalah kau yang hadir seperti mentari pagi yang masuk lewat sela-sela jendela, menjelma jadi rasa hangat, lalu merasuk menjadi rasa sejuk,

Rumahku adalah tempat aku mengucapkan tekad bahwa aku akan selalu menaruh kepercayaan padamu, tersenyum atas semua balasan kebaikanmu, dan tempatku diam-diam serta terang-terangan mencintaimu,

Jika mencintaimu hanyalah urusanku, bantulah aku untuk merawatnya menjadi sebaik-baik kepercayaan dan setenang-tenangnya mendapat kenyamanan

Jika mencintaimu memerlukan perjuangan seperti meledakkan gudang senjata dan menewaskan dua anggota misili di dalamnya, aku akan angkat topi dan tunduk sehormat-hormatnya, lalu merelakan cintaku lebih baik hangus tak dimiliki siapapun kecuali aku saja,

Jika mencintaimu seperti membiarkan api berkobar-kobar lalu organmu terpontang-panting tanpa ampun, maka aku akan menjaga nama baiknya, sebaik kau memberikan bahagia kepadaku,

Jika mencintaimu harus aku saja yang tahu, harus aku saja yang merasakannya, bahkan harus jadi urusanku saja,

Maka bantulah aku menjadi sebaik-baik orang yang menjagamu dengan sudi dicintai oleh orang sepertiku,

Selamat untuk 213nya, Bandungku!

Ketahuilah, aku akan sekuat-kuatnya mencintaimu walau kelak kau tak sudi lagi menampungku,

Malam di Braga

SNA,

Bandung, 12 Rabiul Awwal 1445 H

28 September 2023

--

--