Dia Pikir Dia Mikir (2)

Sarah N Aini
2 min readJan 25, 2024

--

Risco Aditama

Le Coran et la Science

Pernah gak, kalian berdebat dengan orang yang nggak percaya agama? atau bahkan nggak percaya Tuhan?

Capek ya, karena ngejelasinnya nggak bisa pakai akal dan logika. Karena ya, zat yang Mahabesar nggak akan nyampe otak kitanya kalau dibahas pake logika. Bisi gelo.

Pada materi kali ini, bang Risco membahas kasus fenomenal ini nih, para saintis yang menghabiskan waktunya untuk berpikir memahami seluruh isi dunia pada akhirnya juga tidak akan bisa terpecahkan karena akal manusia sangatlah terbatas.

Kalau orang yang nggak percaya Tuhan tentu akan terus mencari sebuah jawaban dari sains, walaupun Einstein sendiri menyadari kalau kekuatan yang sangat besar di dunia ini tentu ada sesuatu yang mengendalikan, tapi para peneliti percaya bahwa alam ini terjadi dengan sendirinya, meniadakan campur tangan Sang Pencipta.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian siang dan malamterdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal [QS. Ali-Imran:190]

Bermula dari Benua Eropa dimana dulu gereja sangatlah berkuasa, para ilmuwan sering menemukan hal yang bertentangan dengan doktrin gereja. Alhasil mereka banyak yang menolak dari institusi gereja. Terciptalah Dark Age yang membuat Eropa menderita. Dari sinilah tercipta Revolusi Prancis yang berhasil memisahkan antara ilmu pengetahuan dari doktrin agama kristen.

Bagaikan minyak dan air, menurut para saintis agama dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang tidak bisa menyatu.

Satu-satunya agama yang bisa menyelaraskan ilmu pengetahuan dengan agama yaitu agama islam, karena jelas dalam Alquran dijelaskan banyak hal mengenai alam semesta dari mulai penciptaan bumi, unsur-unsur kimia yang berada di alam, hingga proses penciptaan manusia.

Namun, agama kristen saja yang menjadi agama mayoritas di sana sulit mereka gabungkan dengan ilmu pengetahuan, apalagi agama islam yang bagi mereka masih sangat asing.

Padahal, Alquran sendiri sudah ada sejak 14 abad yang lalu, dan kebenarannya sudah jelas teruji karena disampaikan oleh nabi yang tidak bisa membaca dan menulis, jika mereka mau berpikir, tentu mereka akan yakin kebenaran Alquran karena tidak dibuat oleh nabi Muhammad yang bahkan tidak bisa membaca dan menulis. Sebuah ‘Big Why’ mengapa Allah menurunkan mukjizat Alquran kepada nabi Muhammad. Tentu, hal ini akan dipikirkan oleh kaum-kaum yang berpikir.

Maka dengan fasilitas yang bergitu besar ini — Alquran — yang selain menjadi fasilitas belajar kita juga sebagai petunjuk hidup, perlu bagi kita untuk mempelajarinya, bukan sekedar membaca saja.

Bayangkan, akan semaju apa ilmu pengetahuan kalau kita sebagai umat islam mau mempelajari Alquran secara menyeluruh. Mungkin kebangkitan islam akan terjadi lagi?

Apakah generasi kita sedang benar-benar tertidur? lalu, kapan akan bangun lagi?

SNA
Bandung, 25 Januari 2024

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet