Dalam Antrian

Sarah N Aini
1 min readMar 15, 2023

--

Ialah perasaan yang mulanya kagum, lalu mengubahnya menjadi harapan dan angan-angan

Awalnya saling tahu, kalau rongga hati itu sudah saling mengisi, tidak lagi hanya perasaan satu arah

Saling sadar, saling meyakini, bahwa kita saling mengisi kadar dopamin setiap kali bertemu

Lalu hingga akhirnya hanya nyaman saja dalam posisi ketidakpastian, ketidakjelasan, karena takut ada apa di depan

Apakah kebahagiaan atau lagi-lagi rintangan. Enggan maju, enggan mundur, hanya diam saja menyiksa pertemuan yang tanpa ada tujuan

Komitmen menjadi barang yang ditakuti karena hanya diyakini sebagai kata positif untuk maju, melanjutkan bersama-sama tanpa takut apapun rintangan

Namun, komitmen juga bisa menjadi kata positif untuk mundur lalu mengambil langkah yang lebih besar, lantas berjalan saja sendiri-sendiri kalau bersama hanya menjadikan beban

Halo apa kabar pikiran yang rumit? Mengapa semua dijadikan sulit? Tidak ada salahnya untuk tetap rasional, tidak melulu visioner, karena kita hidup di dunia yang serba melelahkan.
Untuk apa berekspektasi? Jika akhirnya lagi-lagi menyimpan nyeri?

Dunia ini untuk mengabdi, kecuali jika ingin diciptakan kembali menjadi batu atau kayu, sudah pasti akan mau.

Karena siapa yang tidak bahagia, kalau kelak kita tidak dihisab?

SNA, 15 Maret 2023

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet