Cewek Emang Ribet
Sebetulnya nggak ditulis juga keterangan ini udah fakta sih ya, persiapan perempuan terhadap sesuatu sudah pasti ribet. Semua disiapin. Mau ke Pasar, ke mall, ke sekolah, sampai ke gunung pasti banyak persiapannya.
Milih ikan asin aja lama, Ibu saya bisa muter-muter pasar hanya untuk cari satu jenis ikan yang diinginkan, padahal dari mulai pintu masuk, yang jualan ikan udah banyak.
Lain lagi sama temen saya, untuk urusan beli Tampon, saya harus menunggu dia sekitar 7 menit untuk menentukan mana yang cocok. “Nggak Sar, itu nggak bagus dipake tidur. Aku nggak cocok pake itu.” Heran, beli beginian udah kayak harus istikhoroh dulu. Belum lagi kalau nganter temen beli baju, milihnya bisa kali sampai satu semester,
“Menurut kamu, bagus yang item apa Blue Black?”
“Hmm, keren sih dua-duanya!”
“Ih, yang mana yang lucu?”
“Yang Blue Black sih.”
“Ih lucuan yang item ah!” Lalu dia beli warna Oren.
Kemarin juga adik saya belanja online milihnya lama banget, jam setengah 8 dia mulai milih, setengah 10 masih galau, “Yang mana ih yang bagus?”
Seolah-olah, atas kegalauan itu saya pengen masukin dia ke sumur. Siapa tau keluar-keluar jadi Menteri Ekonomi.
Makanya, jangan percaya kalau cewek bilang, “Anterin belanja yuk, sebentar kok!”
Sebentarnya dia, bisa dipake buat nyusun skripsi.
Urusan perempuan kok bisa ribet ya? iya, karena pada fitrahnya wanita itu lebih banyak kekhawatiran daripada pria. Kalau laki-laki pergi ke suatu tempat bareng temennya, dia akan mikir, “Ini minjem ke si X, itu minjem ke si Y, yang itu minta ke si Z.” beda sama perempuan yang mikirnya, “Eh nanti kalau temen-temen nggak ada yang bawa kan gawat.”
Makanya nggak heran kenapa perempuan kalau mau pergi, para laki-laki harus nunggu lumayan lama sampai bisa sempet tawaf dulu atau nyerang Konoha dulu.
Di lain sisi, laki-laki sangat cuek. Kalau cewek dibilang, “Ih baju kamu kok bau cucian nggak kering ya!” dia pasti akan stress kepikiran dan dia akan inget terus, “Eh, lo kan dulu pernah ngatain baju gue bau cucian nggak kering, iya kan! alah, gue nggak mau deh ya bantuin lo”
Mirip kayak adegan yang dulu sempet viral saat anak kecil yang merasa udah ABG ngelabrak temennya, “Eeeeh! lo kan yang ngomongin gue di perosotan! ngaku lo!”
Padahal mungkin mereka lagi menganalisis kenapa warna perosotan bisa matching sama warna celana dia.
Iya, cowok bisa sesantai kayak di Pantai sambil nyanyi lagu Reggae dan menyeruput Es Kopi Vietnam ketika dibilang, “Iiih, rambut lo kok bau kuah Batagor sih!” Kalau cewek dikatain begitu, udah pasti besoknya langsung datang dengan wangi rambut habis dari salon, kalau cowok, besoknya itu rambut malah jadi wangi Nasi Padang pake kobokan jeruk nipis.
Nggak ada yang salah dengan ribetnya cewek dan cueknya cowok kok, Gais! karena zaman sekarang, mau cewek atau cowok sama-sama ngomong, “Jangan lupa subscribes channel gue ya!”
Kalau hidup saling menghakimi terus-terusan, kapan kita bisa bangun peradaban yang lebih mapan buat ummat berkeadaban di masa depan, yekan?
Tulisan yang berhubungan sama tulisan ini ada di Mars dan Venus
SA
25 Juli 2019/21 Zulqoidah 1440 H
Edited July 27th