Bersajak di Wajahmu

Sarah N Aini
Jan 24, 2024

--

Aku menatap lamat-lamat jendela dengan bingkai besar itu,

Meraba kuncinya karena aku tak bisa melihat dalam ruangan yang gelap

Sekali kumenemukan letak kunci lalu membukanya,

Kutemukan dirimu berselimut di atas kasur,

“Kenapa kau sendirian di kamar sempit ini?” Kutanya ia yang wajahnya hampir tertutup selimut

“Aku merapalkan zikir-zikir agar memenuhi langit-langit kamar ini, aku tidak sendirian, aku tidak kesepian” Jawabnya lirih

“Untuk apa zikir-zikir itu? Apakah kau seberiman itu?”

Ia bangkit lalu mendekatiku, “Untuk menahan perasaanku dari ketidakbersyukuran, karena sehabis keluargaku dibantai, tanganku tersisa 4 jari, dan jalanku tak seimbang, aku masih bisa hidup sampai hari ini.”

“Lalu bolehkah aku melantunkan zikir juga hanya untuk menjaga kewarasanku?” kubertanya padanya

“Seharusnya tak kau tanyakan pertanyaan bodoh itu padaku,” jawabnya acuh.

SNA

Bandung, 24 Januari 2024

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet