Bahwa Kita, Sudah Ditakdirkan Bertemu Sore Itu

Sarah N Aini
2 min readJul 10, 2019

--

Siapa yang menyangka kalau hari ini adalah hari di mana aku bertemu dengannya untuk pertama kali

Aku tak mendapat firasat apapun seperti kata orang saat pertama kali mereka bertemu lalu pandangan saling beradu, Ah, aku memang tidaklah sepeka itu

Aku menjalani perjalananku dengan lamunan milikku saja. Tak perlu aku ucapkan lalu menjadi sebuah kabar yang diceritakan kembali kepada banyak orang

Namun saat itu berbeda, aku bertemu ketika dia dan pakaian kebanggaannya menghampiriku. Aku tak menyangka kalau kejadiannya akan secepat ini. Awalnya aku hanya berharap hidupku akan mengalami kejutan di sana sini, namun ketika tiba-tiba menghampiri, aku serta merta terkejut dan memegang tangan temanku, dia menghampiri lalu berkata syahdu sekali, yang sekali lagi, membuat wajahku pucat pasi,

“Selamat sore, boleh saya lihat surat-suratnya?”

Dia menghampiri kami ketika kami jelas-jelas melakukan kesalahan. Temanku memberikan isyarat mulut bersamaan dengan kedipan mata, “Lupa aku, kalau di sini ada razia.”

aku hanya ingin mengucapkan kalimat dengan intonasi yang rendah namun sampai ke hati, “Kita kok gembel sekali, Nona.”

“Yak, sini ikut ya!” kami masuk ke sebuah ruangan

“Dari mana? tahu kan kesalahannya? nggak ada helm penumpang ya!”

Kami akhirnya saling lirik dan tertawa di dalam hati masing-masing. “Bodo bangeeeet siih!” sambil mengumpat-ngumpat diri kami. Kami akhirnya setara dengan ketua Yayasan kemarin saat memberikan sambutan, Ya, jadi pusat perhatian.

Setelahnya kami hanya tertawa mengingat kejadian sebelumnya sesaat sebelum dia menghampiriku untuk pertama kalinya, aku berkata pada temanku, “Bu, ini lampu merah bisa kali ya kita ngerjain RPP dulu.” saat itu kami pulang rapat kerja guru dengan pikiran yang kalut di sana sini.

“Iya, lama emang.” Pikiran kami waktu seberharga ini bisa digunakan untuk membangun kesejahteraan ummat dan mengembangkan perekonomian syariah, bukan untuk diam di atas kendaraan sambil melamun dan berpikir kenapa Song Jong Ki dan Song Hye Kyo bercerai?

Lalu, dia untuk pertama kalinya menghampiri kami dan berpikir bahwa kami akan kabur, “Iya Pak, saya mau ke pinggir kok!” temanku menegaskan bahwa kami tetap akan menurut. Padahal temanku sedang ulangtahun, aku yakin dia tidak sedang berpikir kalau dia sedang diprank oleh yutuber mana pun yang aku bayar, aku kan tidak sanggup bayarnya! Ini hadiah dari Allah, Bu Nai! Selamat, ya!

Terimakasih untuk pertemuan pertamanya, Pak! kami janji, tak akan berurusan lagi dengan kalian, walaupun dijanjikan tatapan mata yang hangat dan mendapat satu-satunya ucapan sambutan ‘Selamat sore' penuh kehormatan di saat kotak pesan masuk kami sepi karena kami single high quality, kami tak perlu lagi, kami yakin, seyakin-yakinnya.

NB: Foto oleh Elsa- Foto dan tulisan tidak ada keterkaitan, hanya saja info dari foto tersebut membuat hati saya bahagia.

SA

10 Juli 2019/ 7 Dzulqaidah 1440 H

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

Responses (1)