Aku Bertemu Anak Kecil di Pinggir Sungai

Sarah N Aini
2 min readJul 24, 2019

--

Aku menghirup dalam-dalam udara di sana dan memenuhi paru-paruku dengan itu

Aku melihat anak kecil itu berjongkok bermain pasir di sisi sungai yang penuh dengan dandelion

kupikir tidak ada salahnya aku menyapa,

“Hai!” Aku takut sebetulnya apa jangan-jangan nanti dia menangis kalau kudekati?

Aku melihat wajahnya dekat-dekat

“Tunggu dulu!” aku kaget setengah mati

“Kau aku ya?” anak kecil itu berdiri, mundur selangkah

“Hei, namamu Nat, kan?”

Dia mengangguk, tangannya belepotan dengan pasir, rambutnya tertiup angin semilir

Aku mendekatinya lagi dan mencoba tersenyum

“Sini!” aku mengeluarkan permen karet

“Kamu suka ini kan?”

Dia mengangguk, mengambil permen dari tanganku

“Hai! aku ingat, ini saat usiaku 7 tahun ya?”

Dia sibuk membuka bungkus permen karet itu. Aku sibuk memerhatikan wajahnya, aku yang dulu, iya, itu aku yang dulu.

“Hai, dengar!” aku menatap matanya lembut,

“Kelak, kau harus jadi manusia tegar. Kau tahu kan, kalau manusia itu pasti diberikan cobaan banyak sekali?”

Dia sama sekali tak menanggapiku. Dia sibuk dengan permennya.

“Aku, eh maksudku, kau, harus berdiri sendiri jika jatuh. Berdiri lagi, lalu jika teman-temanmu sudah jauh, kau tak usah terburu-buru. Kau sudah tahu kemampuanmu sampai mana, kau hebat dengan caramu sendiri!”

“Kau pernah jatuh, kan?”

Dia mulai menatapku, dia mengangguk.

“Nah, sakit itu nantinya akan terbiasa jika kau mencoba untuk bangun lagi. Malah kau akan rindu rasanya suatu hari.”

Aku memegang erat tangannya, menatap lekat-lekat aku kecil yang nanti akan berjuang seberat yang kutahu.

“Kelak, ketika dirimu sudah lebih baik sekali daripada dirimu yang dulu, kau akan tahu siapa saja sebenarnya sahabatmu yang sesungguhnya.”

“Rahasianya adalah, sahabatmu tidak akan pergi saat kau jatuh dan tidak akan datang hanya saat kau sudah lebih baik dari dirimu yang dulu. Mereka justru terkadang menghilang sejenak ketika kau sudah lebih baik dan tersenyum mendoakanmu di tempat yang jauh sana.”

Diriku yang masih 7 tahun tersenyum, meminta lagi permen karet padaku. Aku memberikannya satu, lalu menahan diri untuk tidak menceritakan apa saja yang akan dia alami di kemudian hari, karena itu, menarik sekali untuk dinikmati. Walau terkadang onak dan duri yang mendominasi.

📷 : Aroma hujan siang hari di Griin.id

SA

24 Juli 2019/ 20 Zulqoidah 1440 H

--

--

Sarah N Aini
Sarah N Aini

Written by Sarah N Aini

bekerja adalah untuk menabur manfaat, bukan untuk dilihat.

No responses yet